Sampah plastik, ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Para aktivis Nol Sampah mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk tidak menggunakan kantong plastik atau kresek dalam rangka memperingati Hari Sampah yang jatuh pada Senin (21/2).
"Kami mengajak warga Surabaya untuk menggunakan kantong yang bisa didaur ulang dan cepat hancur. Kantong plastik jika sudah menjadi sampah susah dihancurkan," kata koordinator aksi itu, Wawan Sumbawa pada saat aksi dengan tema "rampok kantong kresek" di Taman Bungkul Surabaya, Ahad.
Menurut dia, kantong plastik jika sudah menjadi sampah membutuhkan waktu 500 hingga 1.000 tahun agar hancur dengan tanah. Sampah ini juga menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.
Wawan menjelaskan kantong kresek terbuat dari plastik yang bahan bakunya minyak mentah. Untuk memproduksi satu ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah. Selain itu, katanya, jika tercecar di dalam tanah akan merusak lingkungan, menghambat penyerapan air, menyebabkan banjir, dan merusak kesuburan tanah.
Indonesia sendiri diperkirakan memproduksi sekitar 3,7 juta ton sampah per tahun, sementara jumlah sampah dari kemasan plastik saja saat ini sudah mencapai 1,6 juta ton per tahun.
Beberapa negara, katanya, sudah membatasi penggunaan kantong kresek, antara lain, Denmark sejak 1994, Prancis dan Italia menghukum pemakai kantong kresek, China sejak 2008, Inggris, Amerika, Kanada, serta Hongkong.
"Kami mendesak supaya pemerintah segera mengeluarkan kebijakan melarang penggunaan kantong kresek. Kami juga berharap masyarakat terlibat untuk menintai alam ini dengan memisahkan sampah organik dan anorganik," kata Wawan.http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/lingkungan/11/02/20/165106-warga-diajak-jangan-gunakan-kantong-plastik
0 komentar:
Posting Komentar