pendidikan berwawasan lingkungan lokal

YOSL-OIC mengembangkan tiga divisi yaitu divisi edukasi (pendidikan), divisi konservasi, Mobile Awareness Unit (MAU) dan divisi informasi dalam mencapai tujuan pendidikan lingkungan dan promosi pelestarian Orangutan Sumatera yang saat ini terancam punah akibat hancurnya habitat mereka dan maraknya perburuan liar. Semua divisi mempunyai beberapa program utama yang saling mendukung.
DIVISI PENDIDIKAN DAN PENYADARAN
o PROGRAM SEKOLAH BERWAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN (PSBKL)

Sekolah Berwawasan Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup adalah rancangan sistem yang membina kesadaran yang dinyatakan dengan perilaku berbagai komponen pendidikan dalam satu sekolah, yaitu: Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa. Perilaku tersebut didasarkan kepada pemahaman tentang konservasi dan lingkungan hidup serta diaplikasikan pada lingkungan sekolahnya. Semua komponen membentuk siklus sebagai satu kesatuan dalam mewujudkan Sekolah Berwawasan Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup.
YOSL-OIC telah mengadakan PSBKL ke sekolah-sekolah di daerah Langkat, Deli Serdang, Pakpak Barat dan Dairi selama 2 tahun bekerja sama dengan dinas pendidikan masing-masing daerah. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini seperti Kunjungan Sekolah, Kemah Konservasi dan Jambore Kemah Konservasi.
DIVISI KONSERVASI
o PROGRAM REHABILITASI LAHAN KAWASAN TNGL
YOSL-OIC melalui program ini bertujuan membantu masyarakat dalam mewujudkan pusat pembibitan guna mendukung upaya rehabilitasi kawasan khususnya kawasan yang terkena dampak perusakan hutan sebagai akibat kegiatan perambahan liar (illegal logging) dan bencana alam. Rehabilitasi lahan dilaksanakan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang merupakan lahan bekas perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau dan PT. Rapala.
o TABUNGAN KONSERVASI- SMALL GRANT
Tabungan konservasi merupakan salah satu konsep perlindungan kawasan hutan raya dengan membangun kader-kader konservasi. Tabungan konservasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sumberdaya alam serta lingkungan. Program ini selain dapat diterapkan di sekolah-sekolah juga dapat diterapkan di masyarakat dengan harapan mampu menghidupkan fungsi-fungsi sekolah sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri. Sasaran utama dalam program ini adalah siswa-siswi sekolah melalui pendekatan masyarakat dimana setiap siswa akan menanam pohon di lahan desa sekitar Tahura Bukit Barisan dan ketika pohon tersebut besar, sebagian pohon yang mereka tanam dapat dipanen dan dimanfaatkan untuk keperluan sekolah.
DIVISI MOBILE AWARENESS UNIT (MAU)
Mobile Awareness Unit (MAU) adalah salah satu bentuk program penyadaran lingkungan hidup khususnya pelestarian Orangutan Sumatera yang dilaksanakan oleh YOSL-OIC kepada masyarakat luas secara rutin setiap bulannya dengan sistem penyuluhan dan penyediaan fasilitas perpustakaan sementara. Program ini dilakukan dengan mengunjungi kelompok-kelompok masyarakat baik dari tingkatan termuda hingga tingkatan orangtua. Pada awalnya program ini dilakukan dengan mengunjungi desa-desa atau posko-posko pengungsian masyarakat yang berada di sekitar kawasan habitat Orangutan Sumatera.
o MITIGASI KONFLIK MANUSIA DAN ORANGUTAN
Pengurangan habitat para satwa mengakibatkan konflik antara manusia dan Orangutan. Oleh karena itu, perlu penanganan atau mitigasi untuk meminimalisasi masalah yang pasti terjadi setelah pembukaan lahan. Kegiatan ini meliputi penyadaran dan penanganan masyarakat lokal disekitar kawasan hutan dengan keberadaan Orangutan dan memberikan saran perencanaan perkebunan yang mendukung pelestarian orangutan.
o PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN MASYARAKAT KAWASAN TNGL
Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan wawasan kepada seluruh masyarakat desa yang dikunjungi tentang potensi, ancaman, dan status hukum konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Di sini masyarakat diajak untuk turut terlibat aktif dalam melindungi dan mengawasi kawasan TNGL tersebut, termasuk dalam upaya perlindungan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) sebagai salah satu spesies fauna yang dilindungi dan terdapat di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.
Program ini meliputi beberapa kegiatan antara lain:
- Pemutaran Film Tentang Kawasan TNGL Dan Penyampaian Materi Konservasi
Media film merupakan media yang efektif dalam penyampaian pesan lingkungan. Pemutaran film yang ditampilkan berkaitan dengan upaya konservasi TNGL sehingga dapat menyentuh kondisi nyata yang dihadapi oleh masyarakat dan interaksinya dengan kawasan TNGL selama ini.
- Rembuk Desa
Rembuk desa dilakukan untuk dapat menyimpulkan pokok-pokok pikiran masyarakat yang dapat ditarik dari setiap rangkaian pelaksanaan kegiatan. Dan merangkumkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat dijadikan sebuah hasil kegiatan dan dapat disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait.
- Workshop dan training
Salah satu bentuk workshop yang dilaksanakan adalah workshop pembuatan Peraturan Desa (PERDES) yang berkaitan dengan upaya konservasi hutan dan satwa orangutan sumatera dan pelatihan yang bersifat membangun kapasitas lembaga lokal/masyarakat lokal sebagai sebuah hasil dari rangkaian program yang dilaksanakan di desa. Kegiatan training yang akan dilaksanakan adalah pelatihan yang mendukung pendidikan konservasi (pelatihan daur ulang kertas, pembuatan kompos, dll) untuk meningkatkan motivasi dan peran serta masyarakat dalam upaya konservasi.
- Kunjungan Sekolah
Dalam rangka menumbuhkan kecintaan terhadap TNGL dan lingkungan, maka dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan dan konservasi kepada anak-anak yang ada di desa-desa kunjungan melalui kegiatan Kunjungan Sekolah. Mereka dibekali pengetahuan melalui pemutaran film dan materi konservasi.
- Festival Orangutan dan Pameran Konservasi
Berbagai bentuk informasi seputar konservasi alam dan lingkungan hidup disajikan dalam bentuk pameran yang ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk pelaksanaan dapat dilakukan dengan menyertai beberapa program lainnya dan juga dengan memanfaatkan moment-moment peringatan hari besar lingkungan. Dalam kegiatan ini penyajian kondisi terkini mengenai konservasi alam dan lingkungan hidup khususnya Orangutan Sumatera menjadi arti penting dalam membangkitkan kesadaran masyarakat luas.
o PEKAN PEDULI ORANGUTAN (PPO)
Kegiatan Pekan Peduli Orangutan merupakan kegiatan penyampaian informasi konservasi alam dan lingkungan hidup khususnya orangutan sumatera kepada masyarakat, dalam bentuk kampanye. Momen ini diadakan setahun sekali bekerjasama dengan gabungan beberapa lembaga orangutan sumatera yang disebut dengan konsorsium. Peringatan ini diupayakan agar masyarakat menyadari arti pentingnya pelestarian hutan sebagai habitat orangutan.
DIVISI INFORMASI
Dalam pelaksanaan semua program dibuat media kampanye yang dibagikan kepada masyarakat wilayah kerja. Melalui media kampanye yang dibuat diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mengetahui informasi mengenai konservasi alam dan lingkungan hiudp khususnya orangutan sumatra.
Bahan-bahan informasi yang dihasilkan untuk masyarakat berupa buletin, newsletter, booklet, brosur dan website SOS-OIC. Selain itu, SOS-OIC juga memproduksi sendiri produk-produk yang berisi pesan-pesan lingkungan maupun produk yang berwawasan lingkungan, seperti; pin, stiker, poster, jam, alat tulis, penggaris dan kalender. Bahan-bahan informasi ini juga digunakan oleh semua di
visi untuk menunjang program-program yang akan dilaksanakan. Pameran lingkungan pada hari-hari lingkungan merupakan salah satu bentuk penyebaran informasi yang sering dilaksanakan divisi informasi.
Setiap bulan dilakukan publikasi press release di media massa lokal mengenai program yang sedang berjalan.
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Seputar kapung HIjau, lingkungan dan pertanian - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger