PADANG--MICOM: Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta akan mencanangkan pendirian bank sampah di Kecamatan Lubuak Bagaluang, Kota Padang, Sumatra Barat, Senin (28/2) berkaitan dengan peringatan Hari Sampah Nasional, 21 Februari.
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Padang Indang Dewata di Padang, Minggu, menyebutkan bahwa Menteri Lingkungan Hidup beserta rombongan tiba di Padang pada Minggu dan pada Senin akan meletakkan batu pertama pendirian bank sampah percontohan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial PT Semen Padang dengan nilai Rp20 juta.
Indang mengatakan, selain peringatan Hari Sampah Nasional, pendirian bank sampah tersebut juga bertujuan mengendalikan dampak lingkungan terkait volume sampah di Padang yang terus mengalami peningkatan.
Produksi sampah di Padang, katanya, saat ini mencapai 500 ton per hari sementara hanya 60-70 persennya yang mampu dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
"Diperkirakan tempat pembuangan sampah akhir di Kelurahan Air Dingin Kecamatan Koto Tangah hanya mampu menampung sampah 10-15 tahun lagi," katanya.
Kondisi tersebut, cukup mengkhawatirkan bagi Kota Padang pada 10 atau 15 tahun ke depan. Untuk itu pihaknya berupaya menanggulangi persoalan sampah melalui bank sampah tersebut. Ia menjelaskan, bank sampah tersebut merupakan upaya pemberdayaan masyarakat di lingkungan terkecil (RT) hingga ke tingkat kelurahan untuk memanfaatkan sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.
Manajemennya juga berasal dari masyarakat sekitar. Nantinya, bank sampah akan mengolah sampah anorganik milik masyarakat, yang telah dipilah dengan nilai Rp6-8 ribu per kilogram untuk sampah kualitas bagus, Rp4 ribu-Rp6 ribu per kilogram kualitas sedang dan kualitas rendah akan dihargai di bawah Rp4 ribu.
"Sampah bukanlah limbah yang tidak memiliki nilai sama sekali, sampah bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat apabila diolah menjadi produk bermanfaat," ujarnya.
Ia menambahkan, selain itu, Bapedalda Padang juga akan memberikan pelatihan tentang pengolahan limbah anorganik kepada masyarakat sehingga menjadi produk bernilai ekonomi dengan prinsip 3R (reuse,reduce,recycle). "Untuk sampah organik akan diolah masyarakat menjadi pupuk kompos," tambahnya.
Bapedalda juga akan bekerja sama dengan perusahaan retail di Padang untuk memanfaatkan produk hasil olahan sampah anorganik itu seperti sebagai cendera mata. (Ant/OL-2)http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar