Indipt ajak masyrakat tambak progaten , Olah Sampah dapur dan limbah sampah hewan. indipt menaruh perhatian yang terhadap masalah lingkungan.
SEMENJAK melihat banyak maslah lingkungan di dalam kesehatan, reproduksi dan terhadapat masyrakat yang semakin banyaknya maslah penyakit yang tak bisa di sembuhkan dan sulit di cari obatnya, indipt mengajak warga untuk menata lingkungan, sebelum di mulai pratek ada sedikit paparan tentang sampah apa sih itu sampah dan bagaimana menanggi sampah atau menglola sampah .
"Langkah pertama yang paling penting sebelum mengolah sampah, bapak/ibu terlebih dahulu harus memilah sampah dapur antara sampah basah /daun dan sampah plastik".
Untuk sampah basah, bisa di olah menjadi kompos. Sedangkan sampah plastik, bisa diolah menjadi barang berharga dan kerajinan. Selain sampah basah dan Plastik, pemisahan juga berlaku untuk sampah organik dan anorganik. Yakni sampah yang bisa hancur melalui proses alam. Dan sampah yang tidak bisa hancur. Untuk sampah yang mudah hancur, bisa diolah menjadi kompos untuk pupuk buat tanaman /pertanian.
"Semuanya bisa jadi barang berharga. Tapi untuk plastic lebih bagusnya dijadikan hiasan atau sesuatu yang bisa di olah kreatif dan bisa di mafaatkan oleh ibu-ibu rumah tangga," timpalnya.
Sedangkan untuk bahan yang susah hancur,bisa dikumpulkan secara bersama dengan dikoordinir Oleh PKK,RT,RW atau kelompok tani setempat.
Sedangkan untuk bahan yang susah hancur,bisa dikumpulkan secara bersama dengan dikoordinir Oleh PKK,RT,RW atau kelompok tani setempat.
Jika masih memungkinkan, dijual kembali kepada pemulung. Hasilnya dipakai untuk pengembangan wilayah RT/RW dan kelompok PKK.
"Intinya kita punya kemauan bersama untuk mengurangi sampah yang masih di buang sebarang di pekarang atau Tempat Pembuangan Akhir.
"Intinya kita punya kemauan bersama untuk mengurangi sampah yang masih di buang sebarang di pekarang atau Tempat Pembuangan Akhir.
Indipt melakukan pratek Pembutan pupuk organic sabtu (26 Febuari 2011) kemarin di tambak prgaten bersama ibu-ibu PKK, Desa Tambak Progaten. Puluhan warga di ajarkan cara membuat pupuk kompos, cara pembutan bahan-bahanya juga cara meramunya yaitu.
Bahan dan Komposisi:
Ø 100 kg hijau daun, sampah dapur,kotoran hewan
Ø 5 kg dedak halus.
Ø ¼ kg gula pasir/gula merah.
Ø ¼ liter bakteri.
Ø 100 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:
Ø Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.
Ø Campurkan /taburkan dedak halus atau bekatul dengan sampah
Ø Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
Ø Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata
Ø Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran pada kotoran hewan, daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat/pake plastik.
Ø Dalam waktu 1minggu di liat atau dibuka untuk menguranggi hawa pansa dan di balik/cangkul, kemudian mingu 2 juga di cangkul lagi, minggu 3 pupuk pupuk sudah siap di gunakan , untuk lebih bai satu bulan.
Dengn begitu Indip mengajak warga untuk bisa memulainya sekarang. Jika tidak, sampah akan menjadi masalah yang serius di wilayah tersebut. Namun begitu, di sisi lain kami bangga dengan kesadaran warga setempat. Karena Pratek pembutan pupuk organic tersebut juga atas permintan ibu PKK warga tambakprogaten.
Kata Ibu Sri
"Kebetulan masalah sampah di lingkungan kami masih belum bisa di mafaatkan dengan baik, makanya kami undang Indipt untuk bisa menberikan pengarahan dan masukan. Dan indipt juga meresponnya secara positif," terang Ibu Sri, salah satu pengurus PKK setempat mengatakan.
Dengan kegiatan tersebut, Ibu Sri berharap agar bisa memberikan pencerahan bagi warga terkait limbah sampah dapur maupun sampah lingkungan setempat.
"Kebetulan masalah sampah di lingkungan kami masih belum bisa di mafaatkan dengan baik, makanya kami undang Indipt untuk bisa menberikan pengarahan dan masukan. Dan indipt juga meresponnya secara positif," terang Ibu Sri, salah satu pengurus PKK setempat mengatakan.
Dengan kegiatan tersebut, Ibu Sri berharap agar bisa memberikan pencerahan bagi warga terkait limbah sampah dapur maupun sampah lingkungan setempat.
Karena selama ini, berdasarkan pelihtan kami liat di pekarangan masih banyak sampah di, warga masih membuang sampah sembarangan. Bahkan ada pula yang membuangnya ke sungai atau selokan dan di bakar sebarang tempat.
0 komentar:
Posting Komentar