Kebumen_Unpad.ac.id, 2/10] Sebagai negara agraris, Indonesia seharusnya menjadi negara yang memberi makan dunia. Pada kenyataannya Indonesia belum mampu untuk mewujudkannya. Hal inilah yang menggerakkan Prof. (emeritus) Ir. H. A. Baihaki M.Sc. Ph.D. untuk terus berkarya melalui penelitian-
penelitiannya.
“Sebagai negara pertanian, masih banyak potensi-potensi Indonesia yang belum tergarap. Masih banyak sumber daya alam (SDA) Indonesia yang belum dioptimalkan melalui penelitian,” tuturnya Jumat malam (2/10) di Jakarta. Berangkat dari fakta tersebut, pria yang lahir di Serang, 31 Desember 1935 silam ini giat melakukan penelitian-penelitian untuk meningkatkan dan mengoptimalkan SDA Indonesia agar bermutu lebih tinggi.
Sepak terjangnya untuk memajukan pertanian Indonesia rupanya dilirik dan diakui pemerintah Indonesia. Pengakuan tersebut diwujudkan dengan diberikannya Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa pada hari yang sama di Grand Hyatt, Jakarta. Pemberian anugerah sedianya dilakukan langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, namun karena presiden bertolak ke Abu Dabhi, Uni Emirat Arab guna menerima pengakuan UNESCO tentang batik, maka penganugerahan dilakukan oleh sejumlah Menteri.
Bersama dengan 20 inventor dan innovator lainnya malam itu Prof. Baihaki menerima penghargaan dalam kategori Bidang Perlindungan Varietas Tanaman. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian RI, Ir. Anton Apriantono, M.Sc. Malam penganugerahan tersebut juga disaksikan oleh Rektor Unpad. Prof. Ganjar Kurnia, Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad, Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah AS., M.S., Pembantu Dekan I Faperta Unpad, Dr. Ir. Meddy Rachmadi, M.S., keluarga, sejumlah Menteri dan undangan.
Prof. Baihaki diganjar anugerah tersebut karena jasa-jasanya dalam mengembangkan varietas-varietas baru jenis kedelai, jagung dan sorgum. Selain itu, secara umum, pemulia tanaman Unpad tersebut merupakan salah satu motor penggerak untuk menghidupkan dunia pertanian Indonesia khususnya pemuliaan tanaman (plant breeding). Sejumlah gagasan dan perjuangannya menyuburkan dunia pemuliaan tanaman Indonesia mengantarkan pria dengan 5 putra dan 1 putri ini menjadi salah satu Begawan Pemulia Tanaman yang disegani di negeri ini.
Pria yang menyelesaikan pendidikan doktoralnya di University of Minnesota Jurusan Pemuliaan Tanaman ini juga membidani lahirnya Jurnal Ilmiah Pemuliaan Tanaman yang bertajuk “Zuriat”. Selain itu, ia juga merupakan penggagas hak Paten dalam bidang pertanian yang selanjutnya disetujui dan menjadi UU No. 9 Tahun 1989 Tentang Hak Paten Bidang Pertanian.
Dekan Faperta Unpad selama 2 periode (1977 – 1982) ini dikenal orang-orang dekatnya sebagai sosok yang disiplin dan tak pernah mau tinggal diam. “Bapak itu orangnya disiplin dan pekerja keras. Meskipun begitu beliau bukan orang yang galak, beliau tetap rendah hati dan bersikap lembut,” ujar istri Prof. Baihaki, Asmah Baihaki.
”Bapak itu orangnya tidak pernah diam, selalu ada saja yang dilakukannya. Kalau satu penelitian belum selesai, dia tidak mau berhenti. Beliau mempunyai komitmen tinggi terhadap pertanian. Bapak adalah seseorang yang patut dijadikan suri tauladan. Terus terang beliau itu guru saya. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari beliau. Dan perlu dicatat, beliau adalah salah satu kebanggan Faperta Unpad!” tegas Prof. Yuyun kala mengunjungi stan pameran penelitian Prof. Baihaki di Grand Hyatt, Jakarta.
Prof. Yuyun juga menambahkan, ketika menjadi Dekan Faperta Unpad, Prof. Baihaki termasuk Dekan yang banyak menyekolahkan stafnya. Tindakannya ini sangat dirasakan manfaatnya hingga kini, karena kekayaan ilmu di Faperta Unpad semakin berlimpah.
Prof. Baihaki sendiri berharap agar dibangun industri perbenihan dan pembibitan swasta nasional yang patriotik. “Selain itu, cita-citra saya hanya satu, ingin mengembalikan jati diri Indonesia sebagai negara agraris,” pungkasnya. (eh)*
http://www.unpad.ac.id/archives/14171
Home
kliping pertanian
Kembalikan Jati Diri Indonesia Sebagai Negara Agraris
0 komentar:
Posting Komentar